Owner Wisata Wajib Tahu: Pasar Wisata Tersegmentasi, Bukan Menyusut

Banyak pelaku usaha wisata merasa khawatir karena jumlah kunjungan wisatawan terlihat menurun. Padahal kenyataannya, market wisata tidak menyempit—hanya saja berubah menjadi lebih tersegmentasi. Artinya, wisatawan kini lebih selektif dalam memilih destinasi sesuai dengan minat, gaya hidup, serta pengalaman yang mereka cari.
Mengapa Pasar Wisata Terlihat Menyusut?
Beberapa owner salah mengartikan perubahan tren wisata. Dahulu, satu destinasi bisa menarik banyak segmen sekaligus. Kini, wisatawan datang dengan ekspektasi yang lebih spesifik: ada yang mencari ketenangan, ada yang fokus pada aktivitas outdoor, ada juga yang lebih tertarik dengan konsep glamping atau campervan.
Jika sebuah destinasi tidak mampu memenuhi kebutuhan spesifik tersebut, wisatawan akan beralih ke tempat lain yang dianggap lebih sesuai. Dari sinilah muncul persepsi seolah pasar menyempit, padahal sesungguhnya pasar hanya terfragmentasi.
Apa yang Bisa Dilakukan Owner Wisata?
-
Kenali Segmen Pasar Anda
Apakah wisatawan yang datang lebih banyak keluarga, komunitas, pasangan muda, atau solo traveler? Dari sana, Anda bisa menentukan konsep layanan yang lebih tepat. -
Tawarkan Pengalaman Spesifik
Jangan hanya menjual pemandangan alam. Tambahkan aktivitas yang sesuai segmen—misalnya outbound untuk komunitas, private glamping untuk pasangan, atau area edukasi alam untuk keluarga. -
Gunakan Data untuk Analisis Pasar
Dengan visit analytic, Anda bisa melihat tren kunjungan, perilaku wisatawan, hingga potensi pengembangan segmen baru.
Saatnya Beradaptasi dengan Pasar
Owner yang memahami bahwa pasar wisata bukan menyusut tetapi tersegmentasi akan lebih mudah menyusun strategi yang tepat. Dengan pendampingan dari CampingGround.id, Anda bisa menemukan segmen yang paling potensial, mengemas pengalaman yang sesuai, serta menjalankan promosi yang lebih efektif.
👉 Jangan terjebak dengan ilusi pasar yang sepi. Saatnya Anda fokus pada segmen yang tepat, bukan menyalahkan kondisi pasar.




Tuliskan Komentar